Rindu ku

Mari sini duduklah bersamaku
Mari kita bicara ditemani secangkir kopi panas ini.
Kita pegang kopi kita masing-masing 
Terdiam ...

Ku pandangi cangkir kopiku 
Jauh dalam dan dalam hitam dan pekat
Mataku tertuju pada bayangan 
Aku tak mengenal bayangan itu 

Ku tatap dalam bayangan dalam cangkir kopiku 
Semakin aku tak mengenalmu 
Oh Tuhan siapakah aku ?
Perlahan setetes air mata jatuh tepat mengenai cangkir kopiku

Bayangan itu memudar 
Membiarkan wajahmu hadir menggantikan wajahku
Ingatkan aku untuk diam dan lebih diam lagi 
Cangkir ku terjatuh lepaskan lamunan ku.

Kau tergopoh memelukku
Tersedu terlepas begitu saja 
Aku rindu, rindu padamu bapa
Dalam tangis dalam sedan aku luruhkan doa tak sempurna ini untukmu.




Tabik,
NRifa, minggu 161114

Komentar

Postingan Populer