Belum layaklah aku Tuhan di mata-Mu

"Belum layaklah aku Tuhan di mata-Mu"


Aku tak ingin untuk membahas apa yang sedang terjadi di dunia luar,
Biarkan mereka melalui hidup mereka dengan cara masing-masing,
Tapi aku hanya ingin berbicara pada diriku sendiri,

Apakah aku sudah layak menjadi seorang manusia ?
Yang ... mempunyai hati,
yang ... mempunyai harga diri,
Yang ... mempunyai prinsip,
Yang ... hidup melayani sesama dengan sepenuh hati, rela, ikhlas, tanpa mengharapkan pamrih apapun atas apa yang telah aku lakukan kepada mereka,
Yang ... bisa membuang amarah, emosi, temperamen dalam diri.

Semua itu adalah pertanyaan yang membutuhkan waktu untuk di jawab, dan waktu yang aku punya tidaklah banyak, ya tidak lah banyak waktu yang aku punya, baru saja aku menyadarinya, bisa saja aku harus kembali menghadap-Nya.

Betapa menyedihkan bila saat aku kembali pada-Nya tanpa mempunyai arti apa-apa dalam hidup ini, belum bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang aku kasihi, untuk bersikap seperti yang telah dicontohkan untuk aku teladani.
Yang selalu hadir dan memberiku kasih sayang dan cinta yang mereka punya padaku.
Sedang kan aku... belum bisa memberikan cinta untuk mereka, atau karena aku sendiri tidak mengerti apa sebenarnya cinta itu.

Sepertinya aku belum sampai pada tahap itu. Jauh, aku harus menggalinya lebih jauh lagi.
Masih banyak yang harus aku pelajari dalam menjalani hidup ini. Sambil berjalan aku terus belajar dan belajar hanya dengan melihat dan mendengar yang aku dapat, pada alam semesta dan pada kehidupan yang saat ini aku temui. Aku berusaha untuk mendengarkan apa yang Tuhan mau untuk ku, untuk orang-orang yang memerlukan aku.

Kesabaran yang aku punya masih jauh dari yang diharapkan, melangkah menapaki hidup memang tidak semudah membalikan telapak tangan, namun dalam hidup ini sungguh aku merasakan belaian lembut Tuhan yang senantiasa hadir disetiap saat dimanapun aku berada, selalu ikut campur dalam kehidupan yang aku jalani, sungguh, sungguh Ia hadir.

Memuliakan-Nya selalu aku lakukan, tapi aku belum bisa mencerminkan hidup sebagaimana orang yang penuh dengan kasih, membagikan kasih pada sesama yang memerlukan terutama kaum miskinpapa, sungguh bertolak belakang dengan apa yang seharusnya dilakukan. Tapi aku tetap berusaha, untuk bisa hidup melayani Tuhan dan melayani sesama. Semoga aku diberikan kekuatan dalam memberikan pelayanan kepada orang yang membutuhkan Tuhan melalui aku.

Mengharapkan hidup dalam suasana damai, damai dihati dan damai di bumi.

Tuhan pakailah aku untuk perpanjangan tangan-Mu.

Komentar

Postingan Populer