Kisah Pangeranku

"Benar adanya kekuatan itu datang dari Nya.."



Tak terasa waktu beriring, menyusul semua kegiatan yang sudah disiapkan. Hari terus berganti demikian pula dengan tahun yang terus larut mengikuti jaman.

Kedatangannya sungguh aku rindukan, setelah sekian lama, akhirnya dia datang, dalam rengkuhan kecil. Ditimang dengan cinta dan perasaan gembira yang sangat meluap bahwa benar adanya sakit itu hilang setelah kehadirannya di dunia ini.

Selamat datang Pangeranku, yang aku dambakan yang selalu menghiburku dalam susah dan suka, segenap hati dan pikiran hanya tertuju untuknya, apapun akan aku lakukan, asalkan dia senang dan bahagia.

Adakalanya aku juga membuatnya kesal tapi hanya karena aku ingin memberinya pelajaran bahwa tidak seharusnya menuruti apa yang di mauinya, semua membutuhkan proses.



Berawal dari semua ketakutan ku akan hadirnya dalam kahidupanku, semua kelakuanku yg aku rasa selalu tidak bisa membahagiakan orang tua dan selalu membuat kesal. Masih teringat segar dalam pikiran ku apa yang telah aku perbuat selama aku hidup hingga saat ini.

Teringat akan kebandelanku, menghadapi segala sesuatu yang ada didepanku, karena aku tahu setelah sekarang dewasa ini kenapa ku melakukan itu. Apa yang aku mau harus aku dapatkan, sungguh keras hatiku jika aku menginginkan sesuatu dan harus terjadi, dan tak jarang bisa terbawa dalam alam bawah sadarku, hingga apa yang aku lakukan dan dapatkan aku bisa merancangnya dalam alam bawah sadarku. Namun sejauh ini aku hanya bisa lakukan untuk kesenanganku semata, aku belum bisa membuat apa yang aku dapat juga bisa menyenangkan orang lain, sungguh egois ya memang aku egois.

Tahap demi tahap aku lalui, dalam kehidupan yang sudah disajikan oleh Tuhan di hadapanku aku harus terima dengan tangan terbuka dan dengan lapang dada. Apa yang aku hadapi mungkinlah terasa menyedihkan bahkan menyakitkan, tapi itu hanya dalam porsi yang diberikan Tuhan untuk ku, untuk ku pribadi, papiku pergi dipanggil-Nya, meski juga dirasakan oleh keluargaku. Namun setelah menjalaninya, aku masih bisa bersyukur bahwa apa yang aku hadapi dalam kehidupan ini masih mending di bandingkan dengan hidup yang dialami orang orang diluar sana, yang lebih menderita batin, yang lebih menyakitkan hati. Oleh sebab itu aku bersyukur bahwa apa yang diberikan Tuhan kepadaku itu adalah kehidupan yang harus aku jalan sesuai dengan porsiku.

Mengeluh dalam hidup, masih terkadang aku lakukan meski seharusnya tidak lagi aku lakukan karena kehidupan diluar sana lebih menyakitkan. Yang aku lakukan hanya bisa menangis, menyendiri, menyepi, merenungi apa yang sedang aku lakukan, aku hanya bisa memohon kepada Tuhan untuk diberikan kekuatan dan jalan keluar bagaimana aku harus menjalani semua ini.

Sangat bersyukur sekali karena Tuhan hadir dalam setiap langkahku, aku percaya meski aku tak bisa melihat dengan mata kepala ku sendiri, tapi Tuhan bekerja selalu melindungi aku dimanapun aku berada, mukjizat yang aku dapat tak dapat aku hitung dengan jari, karena setiap hari Tuhan memeliharakan ku. Karena pemeliharaannya aku tak pernah merasa lapar meski aku di tanah perantauan, dan jujur kebahagiaan sangat jauh belum bisa aku rasa.

Entah mengapa aku tak bisa merasa bahagia yang setulusnya, aku telah mnyakiti Tuhan dengan melakukan itu, karena sepertinya aku tak membalas kebaikan Tuhan, aku masih mencari kedamaian dalam hati, aku masih mencari cinta yang murni, aku masih menempa hidupku untuk mendapatkan semua itu, dan aku tetap berusaha dekat dengan Tuhan meski semakin aku mendekat semakin banyak godaan yang datang untuk menjauhkan aku dari Tuhan. Yang aku pegang aku hanya bisa berteriak "TUHAN TOLONGLAH AKU". Aku percaya meski aku ada kalanya jauh, tapi Tuhan tetap mendekatiku, mendekapku dengan hangat, memeluku mesra.
Mungkin sebagian orang bisa menganggapku mustahil hal itu terjadi, tapi aku merasakan sebaliknya, Tuhan selalu ada untuk aku, ada saat aku butuhkan dan semua seperti MAGIC.

Berulang kali aku diselamatkanya dari maut dalam kehidupanku sehari hari, sungguh besar cinta-Nya yang aku rasa untukku, kesedihanku, aku belum bisa membalas cintaNya dengan sepenuh jiwaku. Aku tetap merindukan untuk bisa melakukan itu padaNya.

Mukjizat yang sungguh bisa aku dapatkan dan aku bagikan adalah saat aku hamil anak pertamaku, aku divonis harus melahirkan dengan operasi sesar karena kondisi ari-ari menutup jalan lahir, tapi aku percaya, bahwa kodratku sebagai seorang wanita, yang telah di tentukan untuk melahirkan dengan alami, aku bisa, aku melahirkan dengan normal-alami, karena aku mau berjalan dengan semestinya sebagai seorang perempuan.
Aku berdoa tak henti kepada Tuhan, aku mau apa yang aku mau, aku minta supaya aku bisa melakukan sebagaimana mestinya seorang perempuan melahirkan dengan alami. Kepasrahanku saat itu total, jika memang pada saat aku melahirkan nanti aku akan melepas dari raga ini aku percaya Tuhan akan memberikan hikmah terbaik-Nya.
Dan saatnya tiba, mukjizat itu benar terjadi, aku melahirkan normal tanpa merasa sakit seperti yang orang bilang, kurang dari 45menit, pangeranku berhasil aku jembatani untuk hadir di dunia ini, Selamat datang anakku selamat datang pengeranku.
inilah cintaku yang aku rasakan dan bahagia yang selama ini aku cari. Aku sungguh mencintai darah dagingku, semoga aku bisa membimbingnya hidup menjalani dalam kehidupan yang semakin tidak kompromi, semoga aku bisa membawanya untuk mencintai Tuhan sepenuh hati, dan kembali aku mohon "TUHAN TOLONGLAH AKU", perjalananku masihlah panjang.

Kasih Tuhan tidaklah terbatas, merasakan pemeliharaan-Nya, setiap hari, selalu mendapatkan hal baru di hari yang baru, dan kita tetap harus bisa mengisi kehidupan ini dengan hal yang bermanfaat, setidaknya bisa untuk kita sendiri dan juga membagi hari yang indah ini kepada semua orang yang kita temui dengan senyum, karena aku melihat Tuhan selalu tersenyum padaku dimanapun aku berada, Tuhan selalu mengandengku, memelukku juga membimbingku.

Dan tugasku masih panjang....
Dan aku percaya aku berjalan bersama-Nya...
Dan tiba saatnya nanti keindahan dari-Nya akan hadir...
Semoga ...


"Luapan hati kepada Bapa di Surga atas Anugrah yang diberikan kepadaku, sungguh besar kasihNya"







Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp

Komentar

  1. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam K.U.M.A.T - Kontes Unggulan Muhasabah Akhir Tahun di BlogCamp.
    Akan dicatat sebagai peserta

    Salam hangat dari Markas Blogcamp di Surabaya

    BalasHapus
  2. kita tetap harus bisa mengisi kehidupan ini dengan hal yang bermanfaat, setidaknya bisa untuk kita sendiri dan juga membagi hari yang indah ini kepada semua orang yang kita temui dengan senyum
    setuju banget dengan kata-kata ini mbak
    salam kenal, semoga sukses
    ditunggu kunjugan balikknya

    BalasHapus
  3. @bchree, yup thanks ya... salam kenal balik :)

    BalasHapus
  4. @CK, Amin dan terimakasih :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer